Rak buku Adik Wawa hari itu tampak rapi dan bersih sekali. Setelah uminya mengajaknya untuk menata dan merapikannya. Maklum, beber...
Rak buku Adik Wawa hari itu tampak rapi dan bersih sekali.
Setelah uminya mengajaknya untuk menata dan merapikannya.
Maklum, beberapa hari sebelumya, rak buku tersebut tampak
acak-acakan dan amburadul. Walaupun tak seekstrim onggokan sampah di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang sangat kotor. Tapi, paling tidak kondisi itu
membuat mata tidak nyaman melihatnya. Karena banyaknya barang-barang yang
ditaruh di atasnya dengan seenaknya. Kunci motor milikku, buku gambar yang digunakan corat-coret Mas Habib, HP
kerennya Kak Nafisah, bahkan tissu multiguna milik uminya pun ada di atasnya.
Melihat pemandangan seperti itu,
sang umi mengajak adik Wawa untuk merapikannya bersama. Tanpa harus menunggu
instruksi Pak RT yang biasa mengumumkan kegiatan kerja bakti di kampung lewat
corong pengeras suara dekat rumah.
Setelah beberapa menit, rak buku pun
tampak bersih dan rapi kembali seperti semula.
Umi pun melanjutkan aktivitasnya di dapur. Si Adik juga tak mau kalah. Berlagak "sok sibuk".
Entah apa yang dilakukan Adik Wawa saat itu, tak ada yang tahu. Sang Umi yang sibuk dengan membuatkan menu spesial untuk kami, juga sedang asyik dengan ibadahnya.
Umi pun melanjutkan aktivitasnya di dapur. Si Adik juga tak mau kalah. Berlagak "sok sibuk".
Entah apa yang dilakukan Adik Wawa saat itu, tak ada yang tahu. Sang Umi yang sibuk dengan membuatkan menu spesial untuk kami, juga sedang asyik dengan ibadahnya.
Beberapa menit berlalu. Secarik
kertas kecil tertempel di atas rak buku sang adik. Di atas secarik kertas
tertulis beberapa kalimat pendek. "Pilihan, menaruh barang tapi denda 500
rupiah, atau tidak menaruh benda di atas raknya." Begitulah kira-kira yang
bisa aku simpulkan dari coretannya.
"Dari mana dan bagaimana ide
itu muncul darinya?" Adik Wawa adalah putri ketigaku yg saat ini duduk di
kelas 2 SD. "Anak seusianya ternyata sudah mampu membuat sebuah aturan dan
konsekuensi logis." pikirku.
Walau denda yang dicantumkan
tidak sebesar denda yang ditetapkan pemerintah saat membuang sampah
sembarangan, tapi bagi kami anggota keluarga harus menghargai dan mematuhinya.
Si kecil telah menunjukkan pelajaran besar bagi kami.
Si kecil telah menunjukkan pelajaran besar bagi kami.
