ilustrasi_liputan6 Pemukulan terhadap seorang guru, Dasrul oleh orang tua murid berimbas panjang. Ratusan siswa dan guru Sekolah Mene...
![]() |
ilustrasi_liputan6 |
Pemukulan terhadap seorang guru, Dasrul oleh orang tua murid berimbas
panjang. Ratusan siswa dan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2
Makassar menggelar demonstrasi di depan Polsek Tamalate, Jalan Danau Tanjung
Bunga, Kamis (11/2) untuk meminta pelaku penganiayaan terhadap seorang guru dihukum berat.
Kejadian ini berawal dari orang tua murid bernama
Adnan Achmad (38) memukuli guru SMK Negeri 2 Dasrul (45) hingga hidungnya
mengeluarkan darah, hanya karena anaknya, Alif Syahdan ditegur tidak
menyetorkan pekerjaan rumah dan ditegur tidak membawa buku gambar.
Alif kemudian disuruh keluar ruangan
karena kesalahannya, namun dibalas dengan umpatan dan kata-kata kasar kepada
gurunya.
Tidak hanya itu, Alif juga melontarkan kata-kata yg sangat menghina dlm bahasa makassar “Sundal” ( perbuatan tidak senonoh = kumpul kebo = berhubungan badan seperti anjing_pen).
Dasrul pun menampar mulut
kasar anak itu. Alif lalu melaporkan hal itu kepada ayahnya.
Adnan Achmad lalu datang ke sekolah dan menganiaya guru itu.
"Kami minta pelaku pemukulan Pak
Dasrul dihukum berat. Polisi jangan sampai melepas tersangka," teriak
seorang siswa dalam aksi itu.
Mereka menuntut agar polisi memberikan hukuman berat kepada Adnan Achmad, ayah
dari Alief siswa SMK jurusan arsitek di sekolah tersebut atas perlakuannya
menganiaya guru. Massa juga menolak Alif bersekolah di SMKN 2 Makassar.
Dalam aksi itu, demonstran membentangkan spanduk serta poster bertuliskan
menuntut kepolisian berkerja maksimal menegakkan hukum dan memberikan hukuman
yang setimpal hingga diadili di pengadilan.
Sementara Ketua Ketua Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Selatan Prof Wasir Thalib di Polsek Tamalate
menyatakan akan terus mengawal kasus ini, apalagi perbuatannya melakukan
penganiayaan Dasrul, guru arsitektur hingga hidungnya berdarah. (gc77)