ilustrasi : http://beritajatim.com/pendidikan_kesehatan Surabaya (beritajatim.com) - Banjir merupakan masalah tahunan yang kerap ...
![]() |
| ilustrasi : http://beritajatim.com/pendidikan_kesehatan |
Surabaya (beritajatim.com) - Banjir merupakan
masalah tahunan yang kerap kali muncul bila musim penghujan tiba,
fenomena alam ini juga sering merendam perkotaan besar di Provinsi Jawa
Timur.
Namun, hal itu tidak menjadi kecemasan yang berlebihan bagi Slamet,
Mahasiswa semester 7, jurusan Teknik Informatika (TI) Universitas 17
Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Pasalnya ia sukses memecahkan masalah
tersebut dengan alat pendeteksi banjir yang dapat bekerja secara
otomatis yang berhasil dikembangkannya.
"Biasanya pompa air penguras banjir bekerja secara manual, namun
dengan rancangan ini pompa akan menyala dengan sendirinya ketika sensor
berhasil mendeteksi ketinggian air pada level tertentu dan akan mati
ketika air surut,” ujar Slamet kepada beritajatim.com, Minggu
(14/2/2016).
Pria kelahiran Lumajang ini, menjelaskan alat tersebut terdiri dari
tiga komponen utama, yakni rangkaian micro controller yang meliputi
mikro, trafo, dan modem.
"Kedua, rangkaian relay yang terdiri dari relay AC 220, stop kontak,
dan power on/off. Terakhir adalah komputer server yang dihubungkan
dengan modem," jelasnya.
Selanjutnya, ada empat buah sensor yang betugas untuk mengontrol
tingkat ketinggian air yang akan merubah menjadi data yang dikirim ke
operator dalam bentuk grafik.
“Di sini pompa akan menyala jika ketinggian air berada pada level 3
dan 4. Pada saat itu pula, komputer server akan mengolah data dari
microcontroller yang disajikan dalam bentuk grafik yang berisi data
hari, jam, serta tingkat ketinggian air. Alat ini mudah dipahami dan
cukup efektif,” tandasnya.
sumber : http://beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/
